IPOL.ID – Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, sudah melakukan koordinasi kepada pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 dengan SDN 07 dan 10 Pondok Bambu untuk meneruskan proses belajar mengajar sementara.
Karena imbas kebakaran yang melanda SDN 01 Pondok Bambu, Duren Sawit, pada Selasa (23/7/2024) siang, menghanguskan seluruh ruang kelas. Tak terkecuali ruang Kepala Sekolah, para guru, Tata Usaha (TU), kantin dan musala.
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Farida Farhah mengatakan, tadi pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah SDN 01 Pondok Bambu, SDN 07 dan 10, yang lokasinya tidak jauh dari kejadian kebakaran.
“Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah yang lainnya dan besok insyaAllah murid-murid masuk seperti biasa. Hanya dipindah sementara ke SDN Pondok Bambu 7 di situ sekolah baru dan masih memiliki ruang kelas yang kosong,” kata Farida di lokasi kebakaran SDN Pondok Bambu 01, Selasa (23/7/2024) siang.
Farida menjelaskan, tadi pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah Pondok Bambu 01, Pondok Bambu 07 dan Pondok Bambu 10. Kemungkinan ada kelas siang dan kemungkinan kelas 6 bisa masuk pada siang hari.
“Kami sedang atur di SDN Pondok Bambu 07 dan Pondok Bambu 10 yang berdekatan dengan sekolah ini (SDN Pondok Bambu 01),” jelasnya.
Terkait kebakaran yang melanda SDN Pondok Bambu 01 itu, Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan Duren Sawit masih berupaya mencari tahu penyebab kebakaran.
“Saya mau masuk area sekolah SDN Pondok Bambu 01 juga tadi masih belum diperbolehkan sama petugas Damkar, karena masih proses pemadaman,” ujar Farida.
Di sini, sambungnya, keseluruhan di SDN Pondok Bambu 01 ada 17 ruangan, di antaranya 10 ruang kelas, selebihnya ada musala, kantin, rumah dinas dan ruang guru serta ruang Kepala Sekolah.
Namun demikian, lanjut Farida, pihaknya juga masih menanyakan kepada siswa yang melihat kali pertama asap dan api muncul.
Dan orangtua murid yang berada di sekitar yang mengetahui peristiwa kebakaran itu.
“Karena memang (pas kejadian kebakaran) sudah hampir jam 12.00 WIB ya, hampir selesai proses belajar mengajar untuk kelas 4, 5 dan 6, sudah waktunya (orangtua) jemput anak-anak. Kalau kelas 1, 2 dan 3 sudah pulang lebih dulu,” ucapnya.
Tetapi memang ada orangtua murid yang melihat api berasal dari tempat penyimpanan barang/gudang. Karena sudah hampir selesai sekitar jam 12.00 WIB orangtua murid sudah mulai menjemput.
“Sehingga banyak orangtua murid menjadi saksi bahwa sumber asapnya dari ruang penyimpanan barang,” pungkas Farida. (Joesvicar Iqbal)