“Insya Allah Pak. Jangan ragu dan khawatir di Kecamatan Tabulahan karena yang hadir di sini adalah penentu-penentu di tengah masyarakat” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Usman juga yang menyampaikan tiga point krusial terrkait dengan bidang keamanan, persoalan honor guru ngaji serta jenis pertanian di Tabulahan yang sudah banyak gagal. “Saya sebagai salah satu warga yang tinggal di sini sejak tahun 1963, mengamati persoalan-persoalan yang terjadi ditengah masyarakat,” ungkapnya.
Pendeta Endang Surya ikut pula menceritakan kondisi masyarakat yang memiliki kerinduan untuk memiliki lahan yang bisa diperuntukan menjadi sentra pelatihan bagi anak muda yang menganggur.
“Kami berkerinduan punya lahan. Impian kami punya lahan apakah bisa dibebaskan oleh pemerintah. Kami akan mendirikan sentra pelatihan untuk pemuda yang menganggur dilatih bidang pertanian dan usaha usaha lainnya” paparnya.
Kepala Puskesmas Tabulahan, dr.Hj Iryanna menitik beratkan persoalan stunting dan jaringan komunikasi yang jauh dari harapan. yang dialami masyarakat. “Persoalan stunting yang terbesar di Tabulahan karena sudah tercatat ada 300 jiwa. Disamping juga fasilitas jaringan komunikasi yang sangat terbatas dalam melaporkan segala persoalan di masyarakat, termasuk persoalan pendidikan,” bebernya.