“Biasanya anak ini ceria, sekarang sering blank (bengong). Ketakutannya tinggi, melihat mobil-mobil (melintas) dianggapnya pelaku. Ketemu teman-temannya saja enggak mau,” ucapnya.
Lebih jauh, Yusman menambahkan, setelah kejadian MRR dan pihak keluarganya kini juga mendapat intimidasi dari para pelaku, rumah mereka kerap didatangi dan dipantau orang-orang tak dikenal.
Khawatir dengan keselamatan jiwa itu, pihak keluarga besar korban terpaksa menyembunyikan keluarga MRR selama jalannya proses hukum kasus yang sudah dilaporkan ke kepolisian.
“Memang sampai hari ini sifatnya ancaman dan teror dari para pelaku. Datang ke rumah ada empat mobil, nongkrong depan rumah sampai diusir pak RT tapi besoknya datang lagi,” bebernya. (Joesvicar Iqbal)