IPOL.ID – Iran telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan “petualangan baru” terhadap Lebanon setelah serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya 12 orang, Anadolu Agency melaporkan.
Israel telah menghubungkan serangan di lapangan sepak bola di Kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
“Intelijen kami jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak tak berdosa di Majdal Shams,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada hari Sabtu, dan berjanji akan memberikan tanggapan, melansir
Namun, Hizbullah “dengan tegas membantah” peran apa pun dalam serangan mematikan itu, yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua pihak yang bertikai.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani merujuk pada pernyataan Hizbullah yang menyangkal perannya dalam serangan itu dan menuduh Israel “berusaha mengalihkan opini publik dan perhatian global” dari kejahatannya di Jalur Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Ia menyebut klaim yang dibuat oleh Israel mengenai serangan Majdal Shams sebagai “skenario yang dibuat-buat,” seraya menambahkan bahwa Tel Aviv “tidak memiliki otoritas moral minimum untuk menilai dan mengomentari insiden tersebut.”
Kanaani meminta masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, “untuk mendukung stabilitas dan keamanan Lebanon dan kawasan itu terhadap petualangan rezim Zionis yang agresif,” merujuk pada Israel.
Ia menekankan bahwa setiap “tindakan bodoh” oleh Israel dapat “membuka jalan bagi peningkatan ketidakstabilan, ketidakamanan, dan kobaran api perang di kawasan itu,” dan mengatakan tanggung jawab atas konsekuensinya akan berada di tangan Israel.
Ia juga mendesak pemerintah AS untuk “melaksanakan tanggung jawab internasional dan moralnya terkait perdamaian dan keamanan global” dan mencegah Israel mengobarkan api perang di Gaza dan di tempat lain.
Setelah serangan pada hari Sabtu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia memutuskan untuk mempersingkat perjalanannya ke Amerika Serikat dan kembali “secepat mungkin.”
Ia juga mengatakan kepada pemimpin komunitas Druze bahwa Hizbullah akan “membayar harga yang mahal” atas serangan Majdal Shams, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Minggu mengatakan mereka akan memastikan Hizbullah “membayar harganya.” (ahmad)