IPOL.ID – Sebulan jelang pendaftaran cagub pilkada Jakarta, Agustus 2024 mendatang., otak-atik nama calon gubernur dan wakil gubernur terus bergulir.
Teranyar, Badan Musyawarah (Bamus) Suku Betawi 1982 malah menyodorkan 5 nama agar pimpinan parpol melirik tokoh-tokoh Betawi tersebut.
Ditengah manuver Bamus Betawi 1982, Srikandi Betawi, Neneng Hasanah justru merasa khawatir. Menurutnya, jika nantinya parpol memberikan dukungan pada salah satu tokoh Betawi. Hal itu akan menimbulkan kecurigaan sesama tokoh Betawi.
“Seharusnya Bamus Betawi jangan dulu diumumkan nama para tokoh yang akan diusung. Karena jika nantinya bukan tokoh Betawi yang dimaksud terpilih, tentu akan menimbulkan kecemburuan,” ujar Neneng Hasanah di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (8/7).
Menurut politisi yang akrab disapa Bunda itu, yang kini aktif menjadi pengurus di Bamus Betawi 1982 dan DPP Forkabi. Parpol dalam menentukan dukungan pada cagub tidak semudah membalikan telapak tangan.
Parpol, sambung dia dalam menentukan dukungan pada cagub dan cawagub akan memprioritaskan pada popularitas dan elektabilitas tokoh yang akan diusung.
“Kalau Bamus Betawi menyodorkan nama yang tidak populer dan elektabilitas nya rendah. Tentu akan mempengaruhi keinginan parpol mengusung cagub tersebut di pilkada Jakarta,” paparnya.
Lebih lanjut, anggota DPRD DKI dari Fraksi Demokrat yang akan memasuki 4 periode masa bakti 2024-2029 itu pun mengharapkan. Agar tokoh-tokoh Betawi berperan aktif dalam kancah perpolitikan dengan melakukan lobi-lobi pada pimpinan parpol di Jakarta.
“Dengan begitu, tentu akan lebih elegan, tanpa harus mengobral nama-nama tokoh Betawi di Jakarta ke publik. Karena jika nantinya tokoh Betawi tidak ada yang diusung parpol tentu akan menciderai harkat dan martabat masyarakat Betawi di Jakarta,” tutupnya.
Seperti diberitakan, Bamus Betawi 1982 menyebut lima tokoh untuk diusung, yakni Marullah Matali (Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata), Lutfi Hakim (Ketum FBR), Dailami Firdaus (anggota DPD Dapil Jakarta), M Ihsan (Ketum Forkabi) dan Zainuddin (Ketum Bamus Suku Betawi 1982). (sofian)