IPOL.ID – Bank Indonesia (BI) menyiapkan tambahan likuiditas perbankan dari implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dengan total menjadi Rp280 triliun hingga akhir tahun 2024.
“Secara keseluruhan sampai dengan akhir tahun akan kami naikkan kembali menjadi Rp280 triliun. Dari yang semula sekarang (posisi) Juni Rp255,8 triliun, rencana kami akan naik kembali menjadi Rp280 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers KSSK III 2024 di Jakarta, Jumat.
Namun, Perry mengingatkan bahwa penambahan insentif likuiditas itu bergantung dengan kinerja penyaluran kredit perbankan. Insentif likuiditas ini diberikan kepada bank-bank yang aktif menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas seperti hilirisasi mineral dan batu bara (minerba), pertanian, perkebunan, pariwisata, perumahan, UMKM, hingga sektor hijau.
Oleh sebab itu, Perry mengatakan bahwa BI terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara keseluruhan.