“Pada 2024, dunia menghadapi peningkatan tensi politik, perubahan iklim, polusi, serta defisit kepercayaan yang signifikan. Ditambah lagi, pandemi yang melanda seluruh dunia semakin memperlebar kesenjangan antara negara-negara di belahan utara dan selatan,” ujarnya dalam Media Briefing: Peran Indonesia Sebagai Tuan Rumah High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership & The 2nd Indonesia-Africa Forum, Kamis (1/8).
Ia menilai forum-forum internasional sangat penting dalam memperkuat kerja sama global dan mengatasi berbagai isu krusial. Seperti HLF MSP ini yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas global dalam menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, ketidakstabilan politik, hingga ketimpangan ekonomi.
“Forum ini akan menjadi modalitas penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana kepercayaan internasional dapat kita wujudkan,” imbuh dia.
Menurut Bogat, melalui HLF MSP dan 2nd IAF, Indonesia berupaya mentransformasi berbagai platform kerja sama guna mengatasi isu-isu global. Sebab dunia membutuhkan tatanan baru dalam sistem tata kelola untuk mengatasi polikrisis yang ada.