Meski demikian, Indonesia tetap optimis dengan potensi besar yang dimiliki Afrika sebagai benua masa depan. Terlebih dia menilai produk-produk Indonesia dinilai sangat cocok dengan kondisi di Afrika saat ini.
Karena itu, Dindin menyebut, pelaksanaan IAF ke-2 bertujuan untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kerja sama ekonomi antara pemerintah, swasta, dan UMKM, serta melanjutkan kesuksesan forum IAF pertama pada 2018.
“Selain itu, forum ini akan membahas berbagai topik strategis, termasuk transformasi digital sebagai instrumen penting untuk pembangunan yang lebih inklusif,” lanjut dia.
HLF MSP dan IAF ke-2 tidak hanya menjadi ajang pertemuan dan diskusi, tetapi juga menjadi modalitas penting bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan pelaksanaan kedua forum ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kerja sama internasional dan mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (tim)