IPOL.ID – Kasus pembunuhan korban Rahmat Zulkarnain, 51, driver taksi online yang dibacok hingga meregang nyawa di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, diduga terkait masalah utang-piutang.
Istri Rahmat, Herawati menjelaskan, dugaan itu didasari riwayat percakapan pada handphone mendiang suaminya (Rahmat) yang berisi bahwa korban sempat menagih pembayaran utang.
Berdasarkan riwayat percakapan sebelum pembunuhan itu, Rahmat sempat menagih pembayaran utang sewa mobil kepada dua orang pria yang sebelumnya menyewa kendaraan korban.
“Suami saya dari bulan Desember selalu menagih, tapi selalu dijanjikan saja tanggal pembayarannya,” ujar Herawati saat dikonfirmasi awak media di Kramat Jati, Kamis (15/8/2024).
Pihak keluarga tidak mengetahui berapa nominal utang sewa mobil yang hendak ditagih tersebut, karena pada riwayat percakapan handphone Rahmat tidak menyebutkan.
Namun diduga penagihan utang ini terkait dengan kasus pembunuhan, pihak keluarga pun melaporkan identitas dua pria yang memiliki piutang tersebut ke Polsek Kramat Jati.
Tapi dua orang yang memiliki piutang kepada mendiang Rahmat tersebut masih belum diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan oleh jajaran Unit Reskrim Polsek Kramat Jati.
“Hal penagihan ini saya sampai kan ke penyidik. Yang saya heran kan handphone suami diperiksa (Polisi), tetapi kok dua orang (memiliki utang) ini enggak di periksa sama sekali,” katanya.
Herawati menambahkan, penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati sempat menyatakan akan memanggil dua orang pria yang memiliki utang sewa mobil itu sebagai saksi.
Tapi hingga kini pihak keluarga belum mendapat informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus, termasuk ada atau tidaknya kaitan kejadian dengan pembunuh Rahmat.
Sedangkan bila mengacu keterangan saksi di lokasi kejadian, Rahmat dibunuh dua orang pria tidak dikenal yang datang berboncengan menaiki sepeda motor dengan membawa celurit.
“Kata polisi akan ada pemanggilan tetap saya belum tahu apakah sudah dipanggil atau belum. Saya masih menunggu perkembangannya,” jelasnya.
Sebelumnya, Rahmat menjadi korban pembacokan saat sedang beristirahat sembari meminum kopi pada kios tambal ban di tepi Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (15/1/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.
Usai kejadian Rahmat sempat menjalani perawatan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Polri Kramat Jati, nahas sekira pukul 06.30 WIB Rahmat menghembuskan napas terakhir.
Belum diketahui pasti motif pembacokan karena berdasar keterangan pemilik tambal ban di lokasi pelaku seketika menyerang korban menggunakan celurit tanpa terjadi cekcok sebelumnya. (Joesvicar Iqbal)