Peningkatan ekspor ini ditopang oleh naiknya permintaan dari dua negara tujuan utama pada 2023, yaitu ekspor ke India naik USD1,16 juta menjadi USD17,04 juta pada tahun 2023 dan ke Pakistan naik USD1,84 juta menjadi USD6,17 juta pada tahun 2023.
Lidi nipah dan lidi sawit berasal dari tulang daun yang menghubungkan daun dengan pelepah. Lidi sawit, yang berasal dari pohon kelapa sawit, memiliki tekstur agak keras, ringan, dan lentur pada bagian ujungnya serta berwarna cokelat muda. Standar kualitas lidi nipah dan lidi sawit memiliki tingkat kekeringan 50 persen dengan panjang sapu lidi minimal 90 centimeter. Selain menjadi sapu, lidi dapat diolah menjadi berbagai kerajinan tangan seperti piring, keranjang, vas, dan kotak tisu. Produk turunan lidi nipah dan lidi sawit yang paling banyak diekspor Indonesia adalah sapu dari ranting atau bahan nabati diikat, dengan porsi sebesar 98,24 persen atau setara USD 28,80 juta.
Selama lima tahun terakhir, neraca perdagangan lidi nipah dan lidi sawit Indonesia selalu mencatatkan surplus, dengan surplus tahun 2023 mencapai USD 29,14 juta, lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 sebesar USD 26,27 juta. Berdasarkan data yang dirilis oleh International Trade Centre (ITC) melalui trademap, pada tahun 2023, Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara eksportir utama lidi sipah dan lidi sawit di dunia dengan porsi 12,42 persen terhadap total ekspor dunia, setelah Tiongkok (20,90 persen). Negara eksportir terbesar berikutnya adalah Sri Lanka (11,95 perse ), Belanda (5,31 persen) dan Meksiko (5,29 persen).