IPOL.ID-McDonald’s Indonesia, di bawah naungan PT Rekso Nasional Food terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Ditujukan untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Komitmen tersebut merupakan wujud kontribusi McDonald’s Indonesia dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejalan agenda pemerintah Indonesia, yaitu penurunan sampah plastik dan nol emisi karbon pada 2060.
“Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) adalah serangkaian tujuan ditetapkan pada Tahun 2015 guna mencapai kehidupan lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang di planet ini,” kata Ronni Rombe, Director of Supply Chain & QA PT Rekso Nasional Food, Kamis (1/8/2024).
Terdiri dari 17 tujuan, SDGs dimaksudkan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet, dan memastikan kesejahteraan bagi semua.
McDonald’s sendiri telah melakukan berbagai aksi nyata untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-12 tentang ‘Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab’ dan tujuan ke-13 tentang ‘Penanganan Perubahan Iklim’, melalui sistem operasional, skala bisnis, dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Ronni mengatakan, sebagai perusahaan asli Indonesia, PT Rekso Nasional memiliki peluang besar untuk memberikan dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan melalui operasional bisnisnya.
Melalui keberadaan lebih dari 300 restoran McDonald’s di seluruh Indonesia, belasan ribu tenaga kerja lokal, dan puluhan mitra pemasok lokal, pihaknya meyakini berbagai upaya dilakukan dapat memberikan kontribusi positif untuk mendukung pencapaian itu.
“Tujuan pembangunan berkelanjutan. Supaya memberikan dampak lebih besar, kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi demi masa depan dan lingkungan lebih baik,” ujar Ronni.
Berkenaan dengan upaya mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-12 berkaitan dengan ‘Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab’. Sejalan target pemerintah mengurangi sampah plastik, McDonald’s telah melakukan berbagai perubahan kebijakan signifikan.
Restoran cepat saji keluarga yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun di Indonesia ini telah mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Beralih kepada kemasan kertas bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) yang lebih memperhatikan lingkungan hidup.
Ronni mencontohkan, dengan mengurangi penggunaan sedotan plastik dan menggantinya dengan tutup kemasan disegel (sealer) untuk minuman dibawa pulang (takeaway, Drive Thru, dan delivery).
Langkah McDonald’s Indonesia untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik ini sukses mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Tahun 2020, McDonald’s Indonesia menerima penghargaan untuk kategori produsen berinisiatif mengurangi sampah dan telah mencapai pengurangan sampah plastik sebanyak 470 ton di 2019.
Selain kemasan, McDonald’s Indonesia juga menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pemilihan bahan baku dan pengelolaan limbah. Salah satunya penggunaan minyak sawit di restoran yang sudah disertifikasi dan memenuhi ketentuan lingkungan hidup.
Pengolahan minyak goreng bekas juga menjadi perhatian, yaitu mengubah minyak goreng bekas menjadi sumber energi terbarukan (biodiesel) yang sudah disertifikasi pemerintah.
“Jadi tidak menyebabkan pencemaran lingkungan apabila dibuang begitu saja ataupun dijadikan pakan ternak apalagi dikonsumsi manusia,” imbuhnya.
Sementara, untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-13, berkaitan ‘Penanganan Perubahan Iklim’ dan sejalan terhadap target pemerintah menuju nol emisi karbon pada 2060. McDonald’s telah mengimplementasikan berbagai fasilitas dan inisiatif ramah lingkungan di sebagian besar restorannya.
Beberapa inisiatif itu meliputi, pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa restoran sebagai sumber energi terbarukan, seperti di McDonald’s Boulevard Barat, McDonald’s Ampera, dan McDonald’s Kemang.
Lalu penggunaan lampu LED di semua restoran McDonald’s Indonesia untuk menghemat energi dan ramah lingkungan. Pemasangan perangkat sanitasi hemat air (sanitary fixture), mengurangi konsumsi air.
Kemudian penyediaan Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Umum (EV charging) untuk motor dan mobil di beberapa restoran demi mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti di McDonald’s Artha Gading, McDonald’s Alam Sutera, McDonald’s Puri Indah, McDonald’s Ampera, dan McDonald’s Ciputra International.
Hingga efisiensi rute pengiriman bahan baku dari supplier ke restoran sebagai langkah mengurangi emisi karbon.
Salah satu aksi nyata dari keseluruhan komitmen McDonald’s terhadap pembangunan berkelanjutan adalah meresmikan restoran terbarunya di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, pada 21 Juni 2024 lalu.
McDonald’s Ampera berhasil mendapatkan sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Madya untuk tahap perencanaan yang diberikan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi Jakarta.
“Sertifikasi BGH pada McDonald’s Ampera merupakan sertifikasi pertama dilakukan untuk gerai Food and Beverage (FnB) dan Bangunan Gedung nonpemerintah di Jakarta”.
Bangunan restoran ini diharapkannya dapat menghemat energi minimal 25%, sesuai target kinerja BGH ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Perencanaan McDonald’s Ampera menempati lahan seluas 3.478 meter persegi juga telah mematuhi Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.
Director of Store Development Group PT Rekso Nasional Food, Ratna Wirahadikusumah mengatakan, sebagai perusahaan sepenuhnya dimiliki pengusaha Indonesia dan dikembangkan tenaga kerja lokal, pihaknya menaruh perhatian tinggi terhadap lingkungan tempatnya beroperasi.
“Restoran McDonald’s di Jalan Ampera dibangun sebagai wujud nyata komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan. Kami senang dan tentu bangga komitmen ini telah mengantarkan McDonald’s Ampera menjadi restoran cepat saji pertama mendapat sertifikat Bangunan Gedung Hijau Tingkat Madya untuk tahap perencanaan,” ungkap Ratna.
“Ini merupakan langkah awal, ke depannya kami harapkan dapat diimplementasikan ke banyak restoran McDonald’s Indonesia lainnya,” tambahnya.
Menariknya, selain ramah lingkungan, McDonald’s Ampera menerapkan konsep interior dan eksterior terbaru. Menekankan pada desain ekonomis dan berorientasi pada keluarga lewat beragam pilihan furnitur, memberikan kesan menyenangkan, nyaman, dan unik.
Selain itu, McDonald’s Ampera juga menghadirkan area bermain anak outdoor pertama di Indonesia.
“Lima kali lebih luas dibanding area bermain indoor di restoran McDonald’s Indonesia pada umumnya,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dian Irawati menambahkan, apresiasinya terhadap komitmen PT Rekso Nasional Food dalam mengimplementasikan konsep bangunan gedung hijau di McDonald’s Ampera.
McDonald’s Indonesia telah melewati proses panjang demi mendapatkan sertifikat Bangunan Gedung Hijau ini, di antaranya, penilaian kinerja bangunan mencakup beberapa aspek, yaitu pengelolaan tapak, efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan air, kualitas udara dalam ruang, pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah, dan penggunaan material ramah lingkungan.
“Sertifikat ini menjadi wujud nyata komitmen McDonald’s Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan merupakan bukti bahwa sektor swasta dapat berperan aktif mendukung kebijakan pemerintah terhadap pelestarian lingkungan,” tandas Dian.
“Kami berharap inisiatif ini dapat memacu industri lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Kontribusi seperti ini sangat penting mendukung target pemerintah menuju nol emisi karbon di 2060,” tutup Dian. (Joesvicar Iqbal)