Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi Partai Gerindra karena waktu yang semakin mepet sebelum penutupan pendaftaran calon. Tanpa adanya pasangan wakil bupati yang jelas, partai berisiko kehilangan peluang untuk berpartisipasi dalam Pilkada yang akan datang padahal
berpotensi untuk menang mengingat cocktail effect dari kemenangan Prabowo menjadi mubazir.
Pengurus Partai Gerindra di Kabupaten Tulungagung saat ini beberpa kali melakukan pertemuan darurat untuk mencari solusi dan kemungkinan pengganti yang cepat. Beberapa nama mulai beredar sebagai kandidat pengganti, diantaranya beredar nama Dra. Miftachurohmah, M.Ag yang
didukung Fatayat, Banom NU, namun keputusan final masih belum diumumkan.
Seorang pengurus yang minta untuk tidak disebut namanya dalam sebuah pernyataan, menyebutkan bahwa H. Ahmad Baharudin sangat terkejut dengan keputusan mendadak tersebut
“Kami sedang berusaha keras untuk mencari solusi (pengganti) terbaik. Kami berharap bisa menemukan pasangan yang tepat dan melanjutkan pencalonan kami. Saya percaya bahwa calon, baik Bupati maupun wakilnya kini sedang ada di Jakarta untuk menemui DPP. Dan Pimpinan pusat tidak akan membiarkan tanpa solusi, Saya optimis DPP mendukung, karena pasangan pengganti mendapat dukungan lebih signifikan, berintegritas dan didukung para Ustadzah, Kyai dan Ulama” ujarnya.