“Kita berupaya bersama-sama dibahas melalui rembuk ini mudah-mudahan di akhir tahun kita bisa menekan di bawah angka nasional, yang ditargetkan 14 persen. Mudah-mudahan kita sanggup di bawah 14 persen,” ujar Anwar.
Sementara, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Muhammad Thamrin menambahkan, Rembuk Stunting merupakan keseriusan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dalam menangani stunting.
Sinergitas ini diperlukan untuk menemukan solusi menangani stunting di Jakarta Timur.
“Ini namanya sinergitas, semua elemen masyarakat harus terlibat, karena kita ingin Jakarta Timur sehat, ingin anak-anak kita sehat maka tentu kepedulian itu harus sinergi. Tak boleh ada orang menyelesaikan ini sendiri, maka kebersamaan ini bagian dari kepedulian kita dan Pak Wali mampu untuk menangani masalah stunting,” tutup dia.
Dalam sosialisasi penanganan stunting turut dihadiri Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Muhammad Thamrin, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko), para Camat, Lurah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Baznas Bazis, PMI, MUI, dan Corporate Social Responsibility (CSR). (Joesvicar Iqbal)