IPOL.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Bank Indonesia (BI) bersinergi mendorong unit pelayanan menerapkan elektronifikasi transaksi pemerintah. Tingginya penetrasi smartphone di Indonesia, bisa dimanfaatkan bukan sekedar mencari informasi dan bersosialisasi, tetapi juga untuk dunia keuangan.
Hal tersebut dibahas dalam High Level Meeting Rapat Kerja Peningkatan Eletronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) pada Unit Kerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang Menerapkan dan Akan Menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), di Hotel Atanaya Kuta, Bali, Kamis malam, 2 Agustus 2024. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Prof Zudan sebagai keynote speaker menyampaikan, kapasitas fiskal daerah APBD Provinsi Sulsel termasuk kategori kuat. Sekitar 58 persen APBD Sulsel berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sulsel berada dalam provinsi delapan besar terkuat fiskalnya,” ungkap Prof Zudan.
Ia menyampaikan, perubahan senantiasa terjadi. Sehingga, harus dilakukan adaptasi, termasuk dalam mempermudah transaksi pendapatan daerah dengan sistem digitalisasi. Penguatan pajak daerah bisa ditingkatkan melalui unit yang menghasilkan pendapatan daerah.