IPOL.ID – Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition, Selasa (30/7) menunjukkan ada konsentrasi logam berat yang ditemukan dalam porsi tunggal (single serving takaran yang tertera dalam kemasan-red) di dalam cokelat. Namun demikian temuan logam berat di beberapa beberapa cokelat dan produk berbasis kakao, dalam kebanyakan kasus, terlalu rendah untuk menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen.
Jika hanya mengonsumsi sedikit (satu sajian/sesuai takaran), tidak jadi masalah, tetapi kalau melebihi takaran atau dikombinasikan dengan sumber logam berat lain – seperti makanan laut dan beras coklat yang tidak dicuci – menurut para peneliti, secara kumulatif dapat menambah paparan.
Beberapa kelompok konsumen dan lembaga pengujian independen sebelumnya telah melaporkan adanya kontaminasi logam berat dalam produk kakao seperti cokelat hitam. Tipe tanah tempat penanaman kakao dan pemrosesan dituding sebagai penyebabnya.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas George Washington dan ConsumerLab.com menemukan bahwa 70 dari 72 produk yang mengandung kakao yang mereka analisis berada di bawah batas kontaminasi timbal yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drugs Administration/FDA).