IPOL.ID – Rimba Candi, yang berada di Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, merupakan salah satu objek wisata yang memiliki keindahan dan misteri yang belum terungkap. Pemerintah akan didorong untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat wisata yang indah.
Namun meski jaraknya hanya 10 kilometer dari pusat kota, kondisi wisata tersebut kurang mendapat perhatian sehingga belum banyak masyarakat luar yang mengetahuinya.
Direktur Executif Intitut Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKPII), Fauka Noor Farid mengatakan, pihaknya melihat Rimba Candi yang berada di kaki Gunung Dempo sebagai salah satu aset yang harus di jaga.
“Apalagi tempat tersebut memiliki misteri yang hingga kini belum terungkap dan seharusnya bisa menjadi kota termegah di Nusantara,” tutur Fauka, melalui keterangan tertulis pada ipol, Selasa (13/8/2024).
Dikatakan pria yang juga mantan anggota Tim Mawar Kopassus itu, pihaknya melihat kondisi alam Rimba Candi banyak peninggalan sejarah. Baik sejarah tokoh-tokoh penting pendiri Besemah atau Pagaralam, seperti Puyang Serunting Sakti, termasuk sejarah kerajaan Nusantara khususnya Sriwijaya.
“Karena itu saya ingin membimbing masyarakat Rimba Candi untuk menyiapkan daerah ini menjadi pusat kota sejarah percontohan di Nusantara,” kata Fauka.
Pengamat Intelejen itu menambahkan, Rimba Candi ini akan disiapkan untuk jadi kota yang memiliki daya tarik bagi semua orang dari berbagai agama. Karena itu, pihaknya bakal mendorong pemerintah daerah sekitar untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata.
“Silahkan buktikan sendiri tanda-tanda Rimba Candi memiliki peninggalan sejarah yang luar biasa seperti ada kolam pemandian putri, air terjun kembar tempat pertapaan Kemantan Sakti anak Serunting Sakti dan kolam pemandian bidadari,” ungkap Fauka.
Dia menyebut, saat ini perlu melibatkan semua lapisan masyarakat untuk membangun daerah Rimba Candi menjadi pusat sejarah, dan tempat yang memiliki daya tarik di Indonesia. Karena bisa lokasi itu sudah dikenal banyak masyarakat, pasti akan meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Nanti Rimba Candi akan banyak didatangi orang untuk menikmati keindahan dan termasuk ingin mempelajari sejarah daerah ini. Kita juga perlu menyiapkan masyarakat dengan edukasi, agar menjaga adat istiadat dan selalu menyambut ramah setiap tamu atau orang datang ke Rimba Candi,” ujarnya.
Rimba Candi, sambung Fauka, tidak boleh dikotori dengan hal-hal yang dapat merusak alam dan lingkungannya. Nantinya akan dibuat Rimba Candi miniatur Indonesia dengan hadirnya semua penganut agama untuk datang ke Rimba Candi.
“Akan ditata dengan baik seperti membangun pintu gerbang, dan termasuk miniatur yang memiliki nilai sejarah sehingga kawasan Rimba Candi akan lebih terlihat indah dan lebih menarik. Yang lebih penting warga sekitar benar-benar sudah mengamalkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, dan ini menjadi bukti kebesaran dan kemegahan sejarah yang ada di Indonesia,” tutup Fauka. (Joesvicar Iqbal)