IPOL.ID – Dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekosistem digital di Provinsi Bali, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui program inkubasi Indigo, meresmikan IndigoSpace Bali sebagai pusat inovasi dan inkubator bagi perusahaan rintisan (startup). Berlokasi di Core Tech and Art Hub, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, IndigoSpace Bali diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan kreatif dan kolaboratif bagi para pelaku ekosistem startup digital di Pulau Dewata.
“IndigoSpace adalah bukti konkret dari langkah strategis Telkom melalui program Indigo dalam mengakselerasi perkembangan inovasi digital di Indonesia. Kami percaya bahwa kehadiran IndigoSpace di Bali akan menjadi salah satu pusat inovasi digital yang diperhitungkan. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional,” tutur Komisaris Telkom, Marcelino Pandin.
Peresmian IndigoSpace Bali turut diramaikan oleh komunitas startup di Bali yang langsung melakukan sesi pitching startup dan networking. Dalam kegiatan ini, Telkom berkolaborasi dengan Nakama.id sebagai partner. Telkom juga memperkenalkan program Indigo, seperti mentoring dari para ahli, akses market TelkomGroup melalui sinergi, akses ke jejaring investor yang dimiliki oleh Telkom, serta sosialisasi dukungan pendanaan bagi perusahaan rintisan tahap awal yang bergerak di bidang digital dan gim.
Telkom Indonesia melalui Program Indigo membawa semangat untuk mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan memiliki daya saing melalui pengembangan inovasi digital di Indonesia. Sementara itu, IndigoSpace merupakan sarana dalam menjalankan program-program inovatif tersebut. Pulau Dewata dipilih karena memiliki potensi yang luar biasa dalam hal pengadopsian teknologi seperti IoT, Blockchain, dan AI yang dapat menciptakan ekosistem kondusif bagi pertumbuhan inovasi digital di Bali.
“Kehadiran IndigoSpace Bali adalah wujud nyata komitmen Telkom Indonesia untuk mendukung ekosistem startup di Indonesia, khususnya di Bali. Harapannya melalui IndigoSpace kami dapat menciptakan kolaborasi yang kuat antara startup dengan para inovator dan pemangku kepentingan di bidang teknologi dan bisnis, sekaligus mendukung pertumbuhan inovasi melalui para startup dalam negeri” kata Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid.
Lebih lanjut, EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menyampaikan bahwa Telkom terus beradaptasi dan berkontribusi terhadap perkembangan teknologi, termasuk teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI). Melalui Indigo, Telkom ingin melahirkan startup nasional yang mampu memberikan dampak positif terhadap bangsa, serta dapat berkontribusi dalam memberikan solusi baik dalam konteks sosial maupun lingkungan dengan memanfaatkan teknologi termasuk AI.
“Kami melihat teknologi AI sebagai salah satu pendorong utama inovasi masa depan yang bisa dimanfaatkan oleh para startup. Melalui IndigoSpace Bali, kami ingin memastikan bahwa startup di Bali memiliki akses serta dukungan tidak hanya dalam mengembangkan bisnis, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap bangsa melalui solusi yang diberikan termasuk solusi AI,” ujar Komang.
Dimulai pada tahun 2013, program inkubasi Indigo membawa semangat untuk mengakselerasi startup digital agar dapat melahirkan berbagai inovasi hasil karya anak bangsa dari berbagai sektor. Program Indigo telah berhasil membina lebih dari 200 startup dari berbagai industri di Indonesia. Selain menyediakan dukungan pendanaan, program Indigo juga memberikan pembinaan berupa mentoring, akses ke jaringan investor, hingga membuka jalan bagi startup untuk berkolaborasi dengan Telkom.
Peresmian IndigoSpace Bali menambah daftar IndigoSpace yang dimiliki Indigo menjadi 6 tempat setelah 5 IndigoSpace yang sebelumnya berada di Jakarta, Makassar, Bandung, Malang, dan Yogyakarta. Ke depannya, Indigo berencana membuka IndigoSpace di kota-kota lain agar semangat inovasi digital yang dibawa Indigo bisa dirasakan oleh seluruh startup di tanah air. (Adv/yudha)