IPOL.ID – Terkini kondisi dua kakak beradik laki-laki berinisial FW, 1, dan R, 6, korban penganiayaan orang tua asuh di Cilincing, Jakarta Utara berangsur membaik dan dalam perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, kondisi kedua korban membaik setelah mendapat penanganan medis dari tim dokter spesialis gabungan.
Kondisi R yang mengalami trauma akibat kekerasan tumpul pada sekujur tubuh misalnya, kini sudah berangsur membaik setelah mendapat penanganan medis dan pendampingan psikologis.
“Setelah menjalani perawatan luka-lukanya mulai membaik, kemudian bisa komunikasi dan bisa menceritakan dengan lancar kepada psikolog,” kata Hariyanto pada awak media di Jakarta Timur, Selasa (6/8/2024).
Selain psikolog RS Polri Kramat Jati, lanjut Hariyanto, rencananya pendampingan psikologis terhadap R bakal melibatkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Kementrian PPPA juga sudah berkoordinasi dengan psikolog RS Polri Kramat Jati untuk pendampingan psikologis, sehingga diharapkan R dapat pulih dari trauma akibat penganiayaan dialami.
“Kementrian PPPA sudah komunikasi, nanti kolaborasi dengan psikolog kita. Kalau kondisi anaknya sudah membaik barangkali bisa menceritakan keterangan yang diperlakukan penyidik,” katanya.
Terkait kondisi FW yang mengalami pendarahan berat di kepala, pihaknya sudah melakukan tindakan operasi untuk pemulihan korban.
Hasilnya kondisi FW kini sudah membaik, namun masih harus menjalani perawatan di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) atau ruang Intensive Care Unit (ICU) khusus diperuntukkan untuk anak.
“Dirawat di ruang ICU untuk anak (PICU), masih sampai saat ini. Ada perkembangan-perkembangan perbaikan. Tetapi masih pakai ventilator atau alat bantu napas,” tukasnya.
Selain pemulihan luka berat di kepala tim dokter RS Polri Kramat Jati juga tengah berupaya untuk memulihkan asupan gizi FW, karena saat dirujuk korban dalam kondisi memprihatinkan.
Diharapkan dalam waktu dekat kondisi bayi tidak berdosa itu dapat segera membaik, sehingga tidak harus menjalani perawatan dengan ditopang alat bantu pernapasan.
“Kemarin kita coba lepas tanpa alat bantu napas, tapi belum mampu untuk bernapas secara spontan, sehingga kita pasang lagi. Insya Allah beberapa hari ke depan semoga membaik,” ucapnya.
Sebelumnya, sepatutnya orangtua harus melindungi putra putrinya dari bahaya bahkan tindak penganiayaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Namun tidak bagi dua kakak beradik laki-laki berinisial FW, 1, dan R, 6, menjadi korban penganiayaan orangtua asuhnya di kawasan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.
Dalam kasus penganiayaan kedua bocah itu, sang adik mengalami luka parah hingga tidak sadarkan diri dan keduanya harus dibawa ke Rumah Sakit di Jakarta Utara. Namun akhirnya kedua korban dirujuk ke IGD Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna penanganan intensif lebih lanjut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Rumkit Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto bahwa dari hasil pemeriksaan awal terdapat kedua korban mengalami luka penganiayaan benda tumpul di sekujur tubuh.
“Dari tanda-tanda yang kami periksa di IGD ada trauma tumpul di kepala, wajah, dada, punggung, dan kedua tangan,” terang Karumkit Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2024). (Joesvicar Iqbal)