Unggul satu set, Nathan justru bermain limbung pada set kedua. Bersusah-payah menggagalkan satu break point, satu servisnya tetap terlepas dari genggaman pada gim keenam. Castelnuovo benar-benar mendominasi dengan mengukir enam dari sepuluh acesnya di set ini. Melaju tanpa menemui break point, ia memaksakan set pamungkas.
“Di set kedua, aku benar-benar kesulitan untuk return. Sekalipun permainanku konsisten, aku merasakan tekanan yang besar di sana,” ujar Nathan.
Momentum Castelnuovo pun berlanjut. Selepas berbagi dua gim, peringkat 848 tunggal dunia ini merebut servis untuk unggul lebih dahulu. Nathan nyaris membalas langsung pada gim keenam.
Sayangnya, kesempatan untuk menyamakan kedudukan ini surna sebab bola backhandnya tersangkut di net. Punggawa tim nasional Merah ini pun tertinggal satu break, 4-5. Castelnuovo mungkin mencium kemenangan saat servis gim sepuluh. Unggul 30-15, cukup dua poin baginya untuk mendengar game set and match.
Akan tetapi, Nathan bangkit di saat kritis. Kokoh bertahan di baseline, dua poin beruntun ia cetak untuk mendapatkan break point. Kesempatan boleh datang dua kali dan satu lesatan bola forehand menyusur tepi lapangan lawan, membuat kedudukan kembali imbang.