Lebih jauh, Stephanus berharap, dengan program ini semua kalangan masyarakat dapat melek teknologi. Mulai memanfaatkan teknologi tersebut sebagai celah meningkatkan kreatifitas dan menambah penghasilan.
Saat ini, hampir semua orang memiliki akun sosial media di berbagai platform dengan jumlah pengikut bervariasi. Untuk yang sudah memiliki pengikut banyak, tentunya peluang ini sangat menjanjikan.
Namun bagi yang belum memiliki banyak pengikut jangan berkecil hati karena menurut riset, pengikut di sosial media tidak menjadi jaminan dapat mempengaruhi pembelian e-shopper.
“Tapi yang utama dari program ini, kami ingin meningkatkan kapasitas diri semua lapisan masyarakat di Indonesia, khususnya pengguna media sosial aktif. Jangan khawatir jika belum punya pengikut banyak di sosial media,” ucapnya.
Karena menurut riset Populix sebanyak 30 persen e-shopper memilih berbelanja dari Affiliate Marketing memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500. Hanya sekitar 3% e-shopper cenderung membeli dari Affiliate Marketing dengan jumlah pengikut antara 8.000 hingga 1 juta.