IPOL.ID – Sebuah kajian terbaru Zurich Insurance Group dan Marsh McLennan menyoroti pentingnya keterlibatan sektor publik lebih besar untuk memperkuat ketahanan masyarakat jika terjadi bencana siber.
Zurich Insurance Group, perusahaan asuransi multi-lini global terkemuka dan penyedia layanan ketahanan, bersama Marsh McLennan, perusahaan layanan profesional terkemuka di dunia dalam bidang risiko, strategi, dan sumber daya manusia, menyoroti persoalan (siber) tersebut.
Kajian berjudul Closing the Cyber Risk Protection Gap, menekankan kebutuhan mendesak akan solusi inovatif untuk menutup kesenjangan antara risiko dan asuransi. Terutama bagi usaha kecil dan menengah sering kali tidak memiliki asuransi atau kurang memiliki asuransi. Karena ancaman siber berkembang pesat kini melampaui ancaman dunia maya.
Kapasitas asuransi dan manajemen risiko untuk memitigasi sepenuhnya. Kajian ini menyoroti malware massal dan pemadaman cloud massal sebagai contoh insiden dunia maya saat ini dianggap dapat
diasuransikan hingga tingkat kerugian finansial tertentu, dan peristiwa seperti kegagalan infrastruktur penting, umumnya tidak dapat diasuransikan.
“Ancaman serangan siber menimbulkan risiko signifikan terhadap stabilitas masyarakat dan perekonomian. Kita dapat menawarkan perlindungan pada tingkat
tertentu, namun kita harus mengakui bahwa peristiwa dunia maya bersifat bencana berskala besar menghadirkan akumulasi risiko besar yang tidak dapat ditanggung sektor swasta saja,” kata Mario Greco, Group Chief Executive Officer, Zurich Insurance Group di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Oleh karena itu, meningkatkan ketahanan siber sangat penting untuk mengatasi kesenjangan perlindungan ini.
“Guna mencapai hal ini diperlukan kemitraan pemerintah-swasta yang kuat untuk mengembangkan strategi komprehensif menjamin masa depan digital kita,” ujarnya.
Ancaman berat yang ditimbulkan risiko siber memerlukan tindakan kolektif untuk menjembatani kesenjangan proteksi. Industri asuransi dan sektor publik harus memahami sepenuhnya spektrum kejadian siber dapat diasuransikan, saat ini tidak dapat diasuransikan.
“Melalui kolaborasi lebih besar, kita dapat mengembangkan solusi inovatif, memberi informasi kepada pembeli asuransi, meningkatkan pasar asuransi siber, dan membangun kemitraan pemerintah-swasta yang kuat untuk melindungi masyarakat dan perekonomian kita dari peristiwa siber berpotensi menimbulkan bencana,” jelas John Doyle, Presiden & CEO, Marsh McLennan.
Menurut kajian tersebut, membangun standar bersama untuk mengirimkan data, kolaborasi lebih kuat, serta inovasi antara industri asuransi dan sektor publik diperlukan. Hal ini untuk membantu mengatasi kesenjangan proteksi ini, memperkuat ketahanan, dan melindungi masyarakat serta perekonomian dari meningkatnya ancaman dunia maya.
Hal ini tak hanya mencakup serangan ransomware dan ancaman dari pelaku kejahatan, namun juga pemadaman TI global dan insiden lain semakin saling terkait.
Kerangka kerja ini bakal mencakup insentif kuat sebagai alternatif terhadap peraturan lebih lanjut, metode untuk mengukur risiko bencana dunia maya dapat diukur. Dan strategi untuk mengelola risiko dunia maya tidak dapat diukur melalui kemitraan publik-swasta.
“Kajian tersebut menegaskan bahwa langkah-langkah ini dapat membantu mempertahankan perekonomian lebih luas dan menciptakan kapasitas bagi pasar asuransi untuk mendukung masyarakat di tengah risiko akumulasi keuangan berat,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)