Selain membanggakan, menurut Tatang, prestasi ini juga menjadi bukti pendidikan vokasi di Indonesia mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap berkompetisi di tingkat global. “Pengalaman ini menjadi pengingat untuk satuan pendidikan vokasi di Indonesia agar pembelajaran yang dilaksanakan semakin disesuaikan dengan standar global,” kata Tatang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan bahwa sebelum berlaga di WSC 2024 yang berlangsung di Lyon, Prancis tersebut, talenta vokasi ini telah mengikuti seleksi yang ketat, baik di tingkat nasional, ASEAN, dan ASIA. Mereka juga mendapat pembinaan, dan bimbingan dari mitra DUDI dan perguruan tinggi selama kurun waktu tiga bulan.
“Persiapan yang relatif singkat. Namun, ke depan kami berkomitmen untuk meningkatkan raihan prestasi serupa dengan cara meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI untuk melihat potensi cabang yang bisa kita ikuti,” ucap Irene.