Ini dilakukan agar dapat bertransformasi secara komprehensif dengan mengintegrasikan upaya-upaya konkret yang terstruktur dan sistematik sehingga dapat mewujudkan desa wisata ramah perempuan yang dapat memberikan nilai tambah dan dampak berganda bagi desa.
Penerapan Desa Wisata Ramah Perempuan sangat penting untuk diwujudkan mengingat wisatawan perempuan jumlahnya sangat besar dalam industri pariwisata. Data Forbes tahun 2024 menunjukkan bahwa 64 persen wisatawan dunia adalah perempuan. Dari jumlah tersebut, 80 persennya adalah wisatawan perempuan solo travellers dan 60 persen dari wisatawan perempuan bervakansi tidak bersama pasangan.
Sementara wisatawan nusantara (wisnus) perempuan yang melakukan perjalanan wisata selama tahun 2023 adalah sebesar 33,49 persen sehingga penting untuk menghadirkan destinasi yang ramah perempuan dan anak.
Keberadaan Desa Wisata Ramah Perempuan juga sejalan dengan upaya Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagaimana tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional serta SDG 5 untuk Pembangunan yang lebih adil dan merata.