IPOL.ID – Serangan udara mematikan Israel terhadap benteng Hizbullah di Beirut selatan pada hari Jumat telah menewaskan lebih dari selusin orang.
Salah satu korbannya adalah seorang komandan tinggi Hizbullah. Ini meningkatkan konflik antara kedua belah pihak dan meningkatkan kekhawatiran akan perang habis-habisan.
Komandan senior Hizbullah Ibrahim Aqil, bagian dari Pasukan Radwan elite Hizbullah, dibunuh bersama dengan “sekitar 10” komandan lainnya, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari, mengutip CNN, Sabtu (21/9/2024).
IDF menuduh mereka berencana untuk menyerang dan menduduki komunitas di Galilea di Israel utara.
Hizbullah mengonfirmasi kematian Aqil pada hari Jumat, dengan mengatakan ia terbunuh setelah operasi pembunuhan berbahaya Israel pada 20 September 2024 di pinggiran selatan Beirut.
Menurut Hagari, para komandan yang menjadi sasaran berada “di bawah tanah di bawah bangunan tempat tinggal di jantung lingkungan Dahiyeh, menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia” pada saat serangan itu dilancarkan.