IPOL.ID – Pemimpin Hizbullah Naim Qassem menegaskan kelompoknya tidak akan menyerah atau meletakkan senjatanya sebagai tanggapan atas ancaman Israel, meskipun ada tekanan pada militan Lebanon untuk melucuti senjata.
“Ancaman ini tidak akan membuat kita menerima penyerahan diri,” kata Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (6/7/202) kepada ribuan pendukungnya di pinggiran selatan Beirut, benteng Hizbullah, selama peringatan keagamaan Muslim Syiah Ashura.
Para pemimpin Lebanon yang menjabat setelah perang antara Israel dan Hizbullah tahun lalu telah berulang kali bersumpah untuk memonopoli negara dalam hal kepemilikan senjata sambil menuntut Israel untuk mematuhi gencatan senjata November yang mengakhiri pertempuran.
Mengutip Al Arabiya, Qassem, yang menggantikan pemimpin lama Hassan Nasrallah setelah Israel membunuhnya pada bulan September, mengatakan bahwa para pejuang kelompok itu tidak akan meninggalkan senjata mereka dan menegaskan bahwa “agresi” Israel harus dihentikan terlebih dahulu.