Hampir tepat 24 jam kemudian, Lebanon diguncang oleh gelombang ledakan kedua, setelah walkie-talkie Hizbullah meledak di Beirut dan wilayah selatan negara itu pada hari Rabu.
Setidaknya 37 orang tewas, termasuk beberapa anak-anak, dan lebih dari 3.000 orang terluka dalam serangan kembar tersebut.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat, kepala hak asasi manusia PBB Volker Türk pada hari Jumat memperingatkan bahwa peledakan perangkat komunikasi dapat melanggar hukum hak asasi manusia internasional.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib dan Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon berselisih dalam pertemuan yang memanas itu, dengan Bou Habib meminta dewan untuk mengutuk tindakan Israel dan Danon mengecam utusan Lebanon karena tidak menyebutkan Hizbullah. (ahmad)