Apabila pelat nomor kendaraan terkait tidak masuk kategori penerima BBM subsidi, maka nozzle pada selang pengisian tidak akan berfungsi. Alhasil, BBM tidak akan mengalir ke tangki kendaraan.
“Jadi orang yang tidak berhak (mendapatkan subsidi) dengan big data yang kita punya, dia nozzle-nya itu yang bikin isi bensin itu otomatis akan mati sendiri karena melihat nomor plat dari mobil itu,” terangnya.
Luhut mengatakan, penyaluran BBM subsidi dengan menggunakan AI akan menghemat uang negara hingga Rp 90 triliun per tahun. Dengan demikian, alokasi subsidi bisa dialihkan untuk program lain seperti pendidikan atau industri. “Itu kita bisa menghemat bertahap sampai Rp 90 triliun per tahun,” ujar dia. (*)