Pengembangan kawasan Candi Borobudur mengedepankan pariwisata hijau termasuk net zero emissions. Itu sebabnya, kendaraan yang diperbolehkan berada di area Candi Borobudur adalah kendaraan EV (Electric Vehicle). Menparekraf Sandiaga mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf akan menghitung jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh wisatawan melalui carbon footprint calculator.
“Kami targetkan setiap tahun carbon footprint-nya harus menurun. Sehingga penerapan elektrikal ini harus menjadi landasan mobil listrik dan juga motor listrik yang harus dioperasikan juga,” kata Sandiaga.
Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1991 telah menjadi magnet bagi wisatawan, khususnya umat Buddha untuk melakukan kegiatan spiritual.
Adapun event berkaitan spiritual rutin maupun agenda khusus berkolaborasi dengan komunitas umat Buddha serta penggiat spiritual seperti Waisak di Borobudur, Myndful Walking Meditation, Indonesia Tripitaka Chanting, Pradaksina Merdeka, Ulambana, dan yang akan dilangsungkan Pabajja Samanera Sangha International Congress.