IPOL.ID – Komitmen Pj Bahtiar Baharuddin dalam memajukan pertanian dan peternakan di Sulbar mendapatkan apresiasi dari Ketua P4S PPMK.
Komitmen itu ditunjukan dengan kunjungan yang dilakukan Pj Bahtiar Baharuddin ke Desa Salubarana, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Senin (16/9/2024).
Kunjungan tersebut merupakan jawaban atas permintaan kelompok tani agar Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menemui petani di Desa Salubarana.
Menyikapi kunjungan Pj Bahtiar. Ketua Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Peternak Muda Keren (PPMK) Kabupaten Mamuju, Muhammad Padil mengatakan, kunjungan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah ingin membantu masyarakat mengembangkan pertanian-peternakan di Provinsi Sulawesi Barat.
“Kunjungan Pak PJ Gubernur ini tindak lanjut dari pertemuan petani nelayan dari enam kabupaten saat di Rujab, dan pak Pj ingin mengecek langsung hal ini betul-betul direalisasikan. Ini juga keinginan masyarakat petani disini berharap pak Gubernur bisa berkunjung langsung untuk melihat kondisi pengembangan hortikultura dan peternakan disini, ” kata padil.
Diharapkannya, dengan kunjungan itu, Pj gubernur bahtiar Baharuddin melihat langsung terdapat pusat pelatihan pertanian di Mamuju.
Lahan yang dikelola masyarakat, kata dia seluas dua hektar dan banyak petani binaan di Desa Salubarana.
Dalam kesempatan itu, Pj Bahtiar pun merasa salut dengan pengelolaan yang dilakukan di P4S PPMK. Hal itu tergambar, saat melakukan diskusi langsung dengan sejumlah petani binaan P4S PPMK desa Salubarana.
Malah, Bahtiar juga memberikan masukan dan saran dalam bangun ekosistem holtikultura.
“Dengan pengembangan secara mandiri, tentunya kiita bisa memiliki merk sendiri. Makanya ketika ada potensi komoditi kita harus mendapat sertifikasi agar nilai jualnya bwrtambah, ” jelasnya.
Disamping itu, kata dia wilayahnya juga menjadi penghasil durian yang has di sulbar. Masyarakat menyebutnya ‘Talo-talo” atau durian, ‘mamoang’, jika masyarakat tertarik mengembangkan, pihaknya melalui APBD 2025 akan membantu masyarakat melalui sertifikasi dan memproduksi bibit untuk pengembangan durian tersebut.
“Tidak hanya komoditi durian. hal serupa juga berlaku untuk komoditi lain seperti cabai, pepaya, semangka dan jenis hortikultura lain. Termasuk juga tanaman kakao dan kopi,” tutupnya. (Sofian)