IPOL.ID – Indonesia International Pet Expo (IIPE), hadir kembali di tahun 2024. Pameran yang mempertemukan distributor, konsumen, dan produsen pencinta pets (hewan peliharaan) itu digelar selama tiga hari. Pameran menargetkan pengunjung di atas 60.000 orang.
“Kami optimistis pengunjung bisa tumbuh sedikitnya 30 persen lebih banyak dari tahun lalu,” kata Direktur Utama Temali Indonesia, Didit Siswodwiatmoko, sekaligus sebagai Ketua Penyelenggara IIPE 2024 di ICE BSD, Sabtu (7/9/2024). Dia menyebutkan tahun ini mereka menyewa 5 hall sekaligus. Itu mengalami penambahan sebanyak 1 hall dari tahun lalu. Pameran diikuti oleh sedikitnya 258 exibitor dan 168 diantaranya adalah pemain lokal.
Untuk biaya sewa booth pameran disana sebesar Rp2.250.000,- per meter persegi. “168 pemain lokal dan sisanya dari luar atau asing,” katanya.
Didit mengatakan untuk ke- 10 kalinya, Temali Indonesia, sebagai penyelenggara, menghadirkan event bertaraf Internasional ini dengan tujuan mempertemukan para pecinta hewan peliharaan dengan komunitas dan pengusaha serta brand owner local yang memiliki produk-produk pendukung. Di tahun 2023, IIPE berhasil menghadirkan 59 ribu pengunjung, 228 exhibitor, lebih dari 20 komunitas di 4 Hall dengan area seluas 14.400 m2 selama 3 hari.
Tahun ini, IIPE 2024 akan mengusung tema “The Magical World of Pet”, dan menghadirkan 258 exhibitor, yang terdiri dari 159 exhibitor local & 63 exhibitor dari 20 negara, 39 komunitas serta 43 booth makanan & minuman. Secara umum hewan-hewan peliharaan yang akan dihadirkan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu: reptil, hewan air, unggas, hewan rumah, dan hewan eksotis.
Dengan target di atas 60 ribu pengunjung, Temali Indonesia akan melaksanakan seluruh rangkaian acara selama 3 hari ini di area seluas 24.300m2 (5 Hall) untuk memastikan keamanan dan kenyaman seluruh exhibitor, pengunjung serta seluruh hewan yang hadir.
Didit menyampaikan, di tahun ini, melalui IIPE 2024, akan menampilkan sisi lain dari hewan peliharaan, antara lain ketangkasan dan kepintaran, serta harmonisasi antara pemilik & hewannya. Semua ini bisa terwujud karena tercapainya animal walfare.
‘’Disamping itu kami juga melihat hewan peliharaan ini tidak hanya sebagai hobi, namun dapat dikembangkan menjadi sebuah ekosistem yang saling mendukung. Tanpa kita sadari ekosistem ini akhirnya dapat menjadi peluang industri yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak, antara lain tumbuhnya UMKM dan local brand yang dampaknya bisa membuka lapangan pekerjaan. Kami berharap event tahunan ini dapat menjadi sarana pertukaran informasi dan edukasi antara para pemilik, komunitas, serta produsen penyedia seluruh kebutuhan hewan peliharaan,’’ jelasnya. (Vit)