IPOL.ID – Rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Sukarnoputri menjadi viral dan ditanggapi beragam sejumlah kalangan. Mulai dari soal bagi-bagi jatah kursi menteri sampai pada upaya melanjutkan visi besar keduanya menjadikan Indonesia berdaulat, berdikari dan berkepribadian pun mencuat ramai.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah pun memberikan penjelasan. Ia membantah pertemuan presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilatari oleh faktor kursi menteri yang diincar partainya pada kabinet pemerintahan mendatang.
“Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/24).
Sebaliknya, ia mengatakan bahwa pertemuan kedua tokoh bangsa apabila terealisasi tersebut sebagai wahana merawat moralitas publik.
“Bertemunya ini untuk menunjukkan ke publik, ke kita semua, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan ini tadi, bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu,” ujarnya.