“Setahu saya, semua masyarakat Indonesia sudah pasti terdaftar pada Program JKN ini, tidak ada ruginya menjadi peserta. Malah saya merasa sangat terlindungi, kalau tidak punya JKN, pasti repot sekali. Uang susah dicari, kemana lagi kita akan meminta pertolongan kalau Pemerintah tidak turun tangan membantu kita yang hidup susah. Selain itu memang harus saling membantu pembiayaan untuk yang sakit dari yang sehat,” jelasnya.
Bagi Tarmudzih, kepesertaan JKN yang dimilikinya itu sangat bermakna dalam memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi ia dan keluarganya. Kondisi ekonomi keluarga yang bersumber dari pengasilan Tarmudzih sebagai juru parkir tidaklah menentu. Karena itulah, ketika sewaktu-waktu ia ataupun anggota keluarga yang lain membutuhkan layanan kesehatan, dia mengaku tidak khawatir memikirkan biaya pengobatan.
“Meskipun kita tidak ada yang menginginkan sakit, tetapi saya mengakui bahwa memiliki jaminan kesehatan itu sangatlah penting dan memberikan manfaat yang nyata. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membiayai iuran Program JKN saya. Mungkin kalau menjadi peserta mandiri, saya akan bingung memikirkan bayar iuran setiap bulannya. Ini adalah bukti nyata dari uluran tangan pemerintah dalam membantu penjaminan kesehatan masyakarat,” kata Tarmudzih menutup perbincangan. (ahmad)