Kemenangan Indonesia lainnya dipetik dari Evi Lindiawati (1940) yang berhasil mengalahkan Sally Hamadeh (1557). Pemain papan 1 Indonesia ini awalnya bermain sangat hati-hati sehingga sempat mengalami krisis waktu. Namun akhirnya ia mampu menggunguli Sally yang tidak menyangka atas ancaman beruntun dari Evi.
Angel Ruth Nugroho (1939) yang berada di papan 2, menghadapi Nadia Fawaz (1747) menjadi pemain yang menang paling akhir. Namun Angel tidak mengalami kesulitan karena sudah mengantongi keunggulan 2 bidak.
Di bagian putra , Andrean dan rekan-rekannya berjuang keras menghadapi tim Uruguay, yang menurunkan 2 pemain GM dan 2 pemain IM nya.
Semua pemain bertarung sengit di semua papan hingga menjelang permainan tengah berakhir, hanya di papan 4 CM Fabian Glen Mariano (2121) yang unggul satu bidak dari IM Bernardo Roselli Mailhe (2362) dalam permainan akhir Kuda vs Gajah.
Fabian memiliki 3 bidak sedang lawannya 2 bidak. Sayangnya semua bidak berada di sayap yang sama yaitu sayap menteri sehingga pihak yang bertahan mudah memaksakan remis, akhirnya remis pun disepakati. Namun partai ini menjadi satu-satunya yang mampu menyumbangkan angka untuk tim Indonesia, meskipun hanya setengah poin.