Sementara pemain papan 4, CM Fabian Glen Mariano (2121) berbagi angka sama dengan CM Josep Maria Ribera Veganzones (2167). Fabian yang unggul satu bidak dalam permainan akhir benteng, gajah belang, tiga bidak lawan dua bidak, posisi Raja Fabian pasif sekali, begitu juga benteng dan gajahnya sehingga terjadi pengulangan tiga kali bangunan yang sama.
“Josep yang melihat kedua temannya sudah menang langsung mengklaim remis ke wasit. Wasit lapangan kemudian membawa kedua pemain ke wasit sektor untuk mengecek apakah benar terjadi three fold repetion. Ternyata benar. Jadi otomatis remis,” ujar Kristianus Liem , kapten tim putra Indonesia.
Satu-satunya kemenangan dihasilkan dari pemain papan 2 FM Satria Duta Cahaya (2219) , yang agi-lagi membuat kejutan dengan mengalahkan pemain yang di atas kertas jauh lebih tangguh, IM Jordi Fluvia Poyatos.
“Duta bercahaya terang lagi menghadapi lawan yang lebih tinggi gelar dan ratingnya, ia bermain sesuai dengan karakter dan gayanya yang sebisa mungkin tidak membiarkan posisi di atas papan menjadi kering atau sederhana tanpa percikan api taktis,” ungkap Kris, menjelaskan.