Di Tokyo pada hari Kamis, juru bicara Hayashi menyatakan kekhawatiran tentang meningkatnya aktivitas militer China di wilayah tersebut.
“Kami memiliki rasa krisis yang kuat bahwa pelanggaran wilayah udara telah terjadi satu demi satu dalam waktu yang singkat,” katanya dalam konferensi pers rutin, mengutip Al Jazeera. “Kami akan terus memantau situasi dengan minat yang kuat.”
Amerika Serikat dan sekutunya mengirim kapal melalui selat sepanjang 180 kilometer untuk memperkuat statusnya sebagai jalur air internasional. Beijing mengklaim memiliki yurisdiksi atas perairan tersebut dan menuduh Jerman meningkatkan risiko keamanan setelah Berlin mengirim dua kapal militernya melalui selat tersebut bulan lalu.
Bec Strating, seorang profesor hubungan internasional di Universitas La Trobe, mengatakan kepada AFP bahwa transit Selat Taiwan yang dilaporkan Jepang adalah bagian dari pola yang lebih luas dari kehadiran angkatan laut yang lebih besar oleh negara-negara di dalam dan luar Asia yang khawatir tentang pernyataan maritim China.