“Penting bagi kita mengambil langkah untuk melindungi anak muda agar dapat menavigasi lanskap digital secara aman dan membekali mereka [dengan pengetahuan yang cukup] agar dapat membuat pilihan yang baik mengenai aktivitas daringnya,”ujar Natasha Azzopardi-Muscat, Direktur untuk bidang Sistem dan Kebijakan Kesehatan Negara di WHO Eropa.
Pada saat yang bersamaan, badan PBB tersebut juga menekankan bahwa media sosial juga memiliki keuntungan.
Di antara para remaja, sebanyak 36% — dan 44% remaja perempuan berusia 15 tahun — melaporkan mereka terus terkoneksi secara daring dengan teman-temannya.
Anak muda “harus menguasai media sosial, dan bukan media sosial yang menguasai mereka.” ujar Azzopardi-Muscat. [rs]VOA