IPOL.ID – Banyaknya anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang dilantik pada Selasa yang memiliki hubungan dengan dinasti politik telah memicu kekhawatiran di kalangan pengamat tentang kualitas demokrasi
Para analis berpendapat bahwa fenomena ini terus memperkuat ketidaksetaraan dan menghalangi terwujudnya demokrasi partisipatif yang sejati. Dinasti politik bukanlah hal yang asing di Asia, dan rakyat Indonesia sempat berharap dominasi ini akan berakhir setelah Joko Widodo terpilih sebagai presiden pada tahun 2014. Namun, para analis mengatakan justru dia kini tengah membangun dinastinya sendiri.
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengatakan dari 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dilantik, sedikitnya 79 di antaranya terafiliasi dengan dinasti politik, dengan indikator mempunyai relasi kekerabatan dengan pemangku kekuasaan dan elite partai, mulai di tingkat kepala daerah hingga pejabat di tingkat pusat.
Jumlah ini naik secara signifikan dari 48 anggota DPR terafiliasi dinasti politik pada komposisi DPR periode 2019-2024.