“Ketika seseorang dinyatakan sebagai ambasador, pertanyaan besarnya, dia sudah punya prestasi apa di bidang itu? Ada nggak jejak, rekam jejak yang menunjukkan dia punya prestasi di bidang itu. Sehingga dia dijadikan ambasador? Nah, ini keputusan politik atau keputusan karir gitu loh,” kata Ichsanudin.
Sebab itu, ia menilai Erick Thohir sebagai Menteri BUMN lebih banyak bermain politik dari pada menyelesaikan urusan ekonomi dan bisnis di BUMN. “Di satu sisi memang ada kelihatan peningkatan aset Pada BUMN Tapi pada saat yang sama Dia ngebebanin APBN kayak gimana? Kan gitu Ngukur-ngukurnya Begitu juga ketika kita bilang Udah ngebebanin APBN lewat Penyertaan modal negara yang utangnya juga luar biasa,” ujarnya. (bam)