Hal senada disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, bahwa industri manufaktur masih menjadi adalan. “Industri seperti jantung yang harus mengalirkan darah, memberikan oksigen ke seluruh tubuh. Jadi, mau tidak mau harus diperkuat dan diberikan suntikan vitamin dan suplemen supaya tetap kuat dan berkembang,” paparnya.
Menperin Agus menambahkan, Kemenperin tetap berkomitmen untuk melaksanakan program hilirisasi. “Program hilirisasi tidak hanya difokuskan pada beberapa komoditas saja, tetapi juga dilakukan pada seluruh komoditas yang dapat menciptakan nilai tambah, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan,” terangnya.
Strategi selanjutnya, pembangunan industri ke depan harus ditujukan untuk memperdalam struktur industri dari hulu ke hilir, serta didasarkan pada ketersediaan sumber daya alam yang melimpah.
“Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam dan pasar domestik yang besar, Indonesia selalu memiliki potensi besar menjadi negara industri maju dunia,” imbuhnya.