“Orangtua korban menyampaikan selama ini anaknya tidak bisa melawan karena perilaku terus berulang, yang ujungnya kurang diperhatikan dalam berkomunikasi,” ujarnya.
Jasra menambahkan, rasa kecewa tanpa mampu bercerita ini yang membuat R melukai diri sendiri dengan cara memikirkan kaca ruang sekolah hingga urat jarinya putus.
Menurut KPAI pihak sekolah patutnya tidak sebatas melihat dari peristiwa korban melukai diri semata, tapi dari sisi sebagai korban perundungan yang tidak bisa untuk menceritakan kasus.
“Artinya ada masalah serius, soal mindset sekolah melihat anak disabilitas yang sudah menunjukkan kekecewaan besarnya namun belum dilihat sebagai bentuk protes,” jelasnya.
Sebelumnya, seorang siswa SMPN di Cimanggis, Depok diduga menjadi korban perundungan teman-temannya usai upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/10/2024).
Dalam keadaan tertekan dan tak mampu bercerita korban memukul kaca ruang sekolah hingga pecah, akibatnya urat jari korban putus dan harus menjalani tindakan operasi. (Joesvicar Iqbal)