Pelajar Indonesia lainnya, Dena Mandala, sedang menempuh studi S1, di Hainan Normal University di China setelah menyelesaikan program pertukaran pelajar SMU di Amerika.
“Saya melihat ada peluang besar di sektor bahasa Mandarin di Indonesia karena permintaan untuk yang bisa berbahasa Mandarin dan punya skill dalam bahasa Mandarin itu sangat diperlukan di Indonesia jadi saya memilih jurusan ini,” komentarnya.
Profesor. Dr. Agus Setya Budi, Rektor Universitas Budi Luhur yang putrinya penerima beasiswa dari pemerintah China mengamati bahwa jumlah pelajar Indonesia di China sangat besar. Ia mengaitkan peningkatan minat anak muda Indonesia belajar di China dengan sikap realistis mereka terhadap perubahan tren global.
“Artinya kalau dulu itu kan banyak sekali perusahaan industri Jepang, Amerika, Jerman di sekitar Jakarta industri lumayan banyak, sekarang di mana-mana dimiliki China. Yang paling dahsyat lagi, rumah sakit yang bagus di kota-kota besar di Indonesia terutama di Jakarta memang dikuasai oleh mereka,” jelasnya.