Politikus Partai Gerindra yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan nomenklatur kementerian dalam kabinet Prabowo akan berjumlah 46 atau 48, dari sebelumnya yang hanya 34.
Presiden terpilih Prabowo Subianto juga sempat menegaskan bahwa kabinetnya akan besar. Menurutnya kabinet yang besar diperlukan untuk membangun pemerintahan yang kuat. Dia menuturkan dirinya juga perlu merangkul semua kalangan yang mewakili wilayah Indonesia barat, tengah, dan timur.
Pakar hukum tata negara Universitas Andalas Charles Simabura mengatakan negara yang besar tidak berarti jumlah kabinetnya harus gemuk. Tugas-tugas pemerintahan, ungkapnya, tidak hanya di tingkat pusat, tetapi juga di tingkat daerah.
Charles menyebutkan beberapa konsekuensi dari kabinet gemuk. “(Pertama) memperlebar jalur kendali presiden terhadap para menteri. Lalu juga memperlebar atau semakin memperkuat ego sektoral karena selama ini dengan jumlah kementerian yang ada saja, ego sektoral itu menjadi sesuatu yang sulit sekali untuk dihindarkan,” ujarnya.