IPOL.ID – Warga di Jalan Kampung Baru, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, ketakutan seusai kasus peluru nyasar di permukiman mereka pada Kamis (19/9/2024).
Korban Yetty Nurdiati, 40, yang pelipisnya terluka akibat peluru nyasar mengatakan, warga kini ketakutan karena hingga kini identitas pelaku penembakan tidak kunjung terungkap.
Sejak melaporkan kasus ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur pada 25 September 2024 lalu, hingga kini Yetty belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait asal peluru dan pelaku penembakan.
“Takutlah, kalau warga takut. Was-was, takut kejadian ada lagi, karena sampai sekarang kan belum tahu ini (peluru) punya siapa,” kata Yetty di Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).
Ketakutan warga bukan tanpa sebab, saat penembakan terjadi Yetty berada persis di depan tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk menjemput buah hatinya yang baru pulang.
Artinya lokasi peluru nyasar terjadi lokasi yang terdapat banyak anak-anak, hal ini menjadi momok bagi orangtua warga Jalan Kampung Baru, Kelurahan Kelapa Dua Wetan.
Pada hari Yetty tertembak saja terdapat tiga peluru nyasar ke arah PAUD, beruntung dua di antaranya hanya mengenai tembok berada di depan PAUD lokasi kejadian.
“Pas kejadian itu saya baru manggil anak saya. Tiba-tiba ada suara letusan dan langsung kena pelipis saya. Setelah peluru pertama ada lagi peluru kedua, ketiga. Tapi tidak kena, kena tembok,” ungkapnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan jajaran Polsek Ciracas, di lokasi Yetty tertembak tidak ditemukan adanya proyektil peluru di sekitar PAUD karena diduga terpental.
Namun pada waktu yang sama sekitar 20 meter dari lokasi Yetty tertembak ditemukan proyektil peluru, tembakan peluru tersebut mengakibatkan kaca unit rumah warga pecah.
Jauh sebelum kasus tersebut pun juga pernah ditemukan proyektil peluru nyasar di permukiman warga Jalan Kampung Baru, total sudah lima kali terjadi kasus penembakan serupa.
“Jamnya selalu hampir sama, jam-jam segitu. Kalau saya sih maunya nyaman saja, cukup saya yang terakhir, biar enggak ada lagi korban. Karena banyak anak-anak sekolah kan,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)