Dominic dari Dewa United Hades juga menyatakan bahwa konsistensi menjadi kunci bagi timnya. “Kendala terbesar di regular season memang di konsistensi permainan, tapi dengan persiapan yang lebih fokus di playoff, kami percaya diri untuk berikan yang terbaik,” tambahnya.
Sementara itu, Kumis, coach dari Onic Miracle, memberikan perspektif menarik tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental para pemainnya menjelang playoff. “Onic Miracle menekankan bahwa strategi dan skill pemain hanya bisa maksimal jika kondisi kesehatan juga optimal.
Di playoff ini, kami sangat menjaga kebugaran pemain karena tekanan mental dan fisik di panggung cukup besar,” ujar Kumis. Ia juga menyampaikan bahwa beberapa kendala yang dihadapi tim di tahap sebelumnya justru menjadi dorongan untuk tampil lebih kuat di playoff.
Ruben dari GPX ID, dengan in-game nickname Agusta, membagikan bahwa persiapan timnya berfokus pada penguatan ikatan antar pemain. Ruben juga menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar timnya adalah membangun kepercayaan satu sama lain karena tim GPX ID baru terbentuk seminggu sebelum liga dimulai. “Kendala terbesar kami di regular season adalah kurangnya kepercayaan satu sama lain. Dengan bonding yang lebih kuat di playoff, kami optimis bisa tampil lebih lepas dan kompak,” ujar Ruben.