Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan program makan bergizi gratis ini dapat berdampak positif bagi masyarakat, apalagi program tersebut berbarengan dengan menurunnya jumlah kelas menengah di tanah air.
“Ini bertepatan juga dengan momentum turunnya kelas menengah. Jadi saya pikir ini juga sedikit banyak turut membantu agar kelas menengah ini juga bebannya berkurang khususnya setidaknya untuk memberikan makan siang kepada anaknya,” ungkapnya ketika berbincang dengan VOA.
Meski begitu, Josua menekankan ada tantangan dari sisi ruang fiskal dalam APBN, terlebih, katanya, setelah melihat jumlah menteri dan wakil menteri yang banyak dan adanya nomenklatur kementerian dan lembaga atau badan baru yang dibentuk dalam pemerintahan kali ini.
Dengan begitu, Josua mengatakan akan ada anggaran dari sisi belanja pegawai yang meningkat dan termasuk dalam pengeluaran rutin, sehingga menurutnya apabila ingin tetap menjaga defisit APBN di bawah tiga persen, maka harus ada program-program lain yang dikorbankan atau ditunda terlebih dahulu.