WWF Indonesia membantu memastikan pembangunan kawasan TransFly menghormati “nilai-nilai ekologi dan budaya yang kaya,” kata Sulistiowati, melalui rekomendasi-rekomendasi sebelumnya untuk perlindungan hutan dengan nilai konservasi tinggi, situs warisan budaya, dan wilayah-wilayah yang penting bagi masyarakat adat.
Aspek yang kurang dikenal dari pentingnya TransFly adalah bahwa tempat ini merupakan salah satu dari sedikit persinggahan di lahan basah bagi burung-burung migran yang melakukan perjalanan epik di sepanjang “jalur terbang” Asia berusia ribuan tahun yang membentang dari Alaska hingga Selandia Baru.
“Ada berapa pun lahan basah dan habitat yang digunakan oleh burung-burung ini harus dilestarikan,” kata Wikramanayake. “Mungkin ada semacam titik kritis yang menyebabkan jalur terbang tersebut akan hancur.” (tim / benarnews)