IPOL.ID – Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar USD3,26 miliar pada September 2024.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan, konsistensi tren surplus tersebut membuktikan daya tahan ekonomi Indonesia di tengah stagnasi ekonomi global.
Capaian tersebut memperpanjang tren surplus neraca perdagangan Indonesia menjadi 53 bulan secara berturut-turut sejak Mei 2020. Hingga September 2024, akumulasi surplus tercatat mencapai USD21,98 miliar.
“Hal tersebut juga mencerminkan ekonomi kita yang berorientasi pada penciptaan nilai tambah menunjukkan hasil positif. Tentunya hal ini menjadi modal yang baik untuk masa yang akan datang,” kata Kepala BKF dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/10/2024).
Menurut Febrio, aktivitas perdagangan Indonesia yang mencatatkan kinerja baik hingga September menjadi sinyal positif bagi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024. Kementerian Keuangan memproyeksikan pada triwulan tersebut ekonomi Indonesia masih akan tumbuh di atas 5,0% di tengah tantangan ekonomi global.