Meski saat kejadian Q dan dua temannya sudah berteriak meminta tolong tapi tidak ada warga sekitar yang datang, sehingga para pelaku leluasa melakukan pengeroyokan itu.
Akibat pengeroyokan itu Q mengalami pendarahan di bagian hidung dan mulut, gigi patah akibat dipukul lalu ditendang, luka sobek di kaki akibat diseret di aspal oleh para pelaku.
“Saya enggak tahu penyebabnya apa. Pokoknya tiba-tiba anak-anak saya sampai rumah sudah dalam keadaan berdarah-berdarah semua. Gigi depannya satu patah, satu otek,” katanya menyesalkan adanya kejadian itu.
Mendapati anaknya mengalami pendarahan di wajah dan kaki, Siti lalu bergegas melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.
Kini kasus pengeroyokan dialami Q sudah diterima, dan dalam tahap penyelidikan jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
“Malam pas kejadian itu langsung laporan. Dari Polres diantar sama polisi untuk visum ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Tapi hasilnya belum tahu, karena katanya hasil visum diserahkan ke Polres,” jelasnya. (Joesvicar Iqbal)