Agus menerangkan, nantinya Tempat Pengolahan Sampah Mandiri Pasar Induk Kramat Jati akan mengolah sampah menjadi bahan bakar jumputan padat atau pengganti batu bara.
Kemudian bahan bakar jumputan padat atau pengganti batu bara hasil olahan tersebut akan dibeli perusahaan listrik negara (PLN) untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Sehingga selain mengurangi volume sampah Pasar Induk Kramat Jati yang dibuang ke TPST Bantargebang, hasil penjualan bahan bakar jumputan padat jadi pemasukan Perumda Pasar Jaya.
“Diharapkan pembangunan (Tempat Pengolahan Sampah Mandiri) dapat selesai pada awal bulan Juli 2025 dengan kapasitas sampah yang bisa diolah sebanyak 100-120 ton per hari,” pungkas Agus. (Joesvicar Iqbal)