Sebelumnya, Mepora Dito Ariotedji menyebutkan akan ada pembentukan organisasi baru sebagai induk utama dari cabang olahraga tenis meja di Indonesia untuk menuntaskannya. Sedangkan dualisme cabang olahraga anggar, Menpora Dito menyebut akan ada Musyawarah Nasional (Munas).
Seperti diketahui dualisme dalam kepengurusan PTMSI sudah mencuat ke permukaan sejak tahun 2011 lalu. Persoalan yang tak tuntas hingga 13 tahun ini menimbulkan dampak negatif terhadap pembinaan atlet cabor tenis meja.
Selain dampak pembinaan, permasalah ini membuat cabang olahraga tenis meja sempat absen dalam dua edisi SEA Games, masing-masing pada tahun 2019 dan 2021. Cabor itu kemudian baru kembali tampil di ajang SEA Games 2023 Kamboja.
Menpora Dito memastikan bahwa masing-masing pimpinan pun sudah menemuinya dan sepakat untuk membentuk federasi baru. “Nantinya dalam pembentukannya, kita mengedepankan stakeholders, bagaimana klub-klub itu kita libatkan dan juga seluruh potensi di daerah. Persoalan tidak sampai ke proses arbitrasi atau sengketa [lebih lanjut],” ujarnya.